Seperti yang diketahui bahwa pelopor Deming dalam manajemen di Jepang
menghasilkan manajemen yang berkaitan dengan standard. Dalam teori atau
kegiatan yang berkaitan dengan ISO Kepeloporan Deming selalu disebut dengan
baik. Dibawah ini terdapat artikel mengenai Deming yang tentunya bisa
bermanfaat bagi kita.
Deming adalah pakar pengendalian mutu produk yang di produksi oleh
perusahaan, dalam manajemen mutu pemikiran Deming lebih ke arah mencegah
kerusakan produk pada saat mesin pabrik berproduski. Menurut Deming, penggunaan
cara statistic untuk mengendalikan mutu produk adalah lebih menekankan kepada
upaya memonitor kualitas (quality monitoring) dan sebagai
perlengkapan perbaikan (improvement device) dari produk akhir.
Deming berprinsip menghindari semaksimal mungkin terjadinya kerusakan pada
produk (defect product). Jadi mencegah terlebih dahulu, bukan
membiarkan proses produksi berjalan lebih dahulu baru dilakukan pemeriksaan
produk. Menurut Deming, cara tersebut salah karena tidak melakukan pencegahan(prevent) terhadap
terjadinya produk rusak. Oleh karena itu, Deming menentukan 14 Program Mutu,
yaitu:
- Ciptakan kondisi yang langgeng
untuk memperbaiki produk, baik barang ataupun jasa (constancy).
- Adopsilah filosofi baru tentang
kualitas. Kita tidak dapat berlama-lama membiarkan keterlambatan,
kesalahan, bahan rusak dan buruknya cara kerja. Segera diperbaiki!
- Cegah kerusakan produk, bukan
hanya sekedar memantau terjadinya produk rusak. Lakukan koordinasi secara
masal tetapi tetap terkoordinasi dengan baik.
- Belilah bahan atau peralatan
yang bermutu baik, dan harga yang baik pula. Singkirkan pemasok yang
sering mengirimkan barang/bahan baku yang tidak baik. Jangan hanya melihat
harga murah saja dari barang yang akan kita gunakan dalam proses.
- Amati dan selidiki setiap
masalah, lalu segera pecahkan dengan dasar memperbaiki system produksi
secara langgeng (to improve production system continually)
- Lakukan pelatihan yang tepat
dengan kebutuhan.
- Sempurnakan kepemimpinan secara
melembaga, dalam arti semua supervisor siap membantu buruh, tidak hanya
sekedar memerintah dan menghukum.
- Singkirkan rasa takut di
kalangan karyawan sehingga setiap karyawan dapat bekerja secara efektif
untuk perusahaan.
- Hilangkan sekat antar satuan
organisasi, jangan terkotak-kotak. Bekerjalah sebagai tim.
- Jangan menggunakan slogan atau
poster yang sifatnya mencapai tujuan dalam target angka (numerical
goods),tetapi tanpa membuat suatu metode kerja yang lebih baik.
- Hilangkan standar kerja (work
standard)berdasarkan kuota angka (numerical quotas)(quota=jatah)
- Hilangkan hambatan yang
menyebabkan bawahan tidak bangga dengan apa yang dikerjakannya.
- Tumbuh kembangkan keinginan
karyawan seumur hidup dan peningkatan nilai diri seluruh pegawai.
- Pimpinan harus proaktif membuat
program-program baru secara institutional.
Diatas adalah 14 poin (*) yang disampaikan oleh Deming dalam pengendalian
mutu produk dan jasa perusahaan. Namun sebaiknya lebih diingat keempat belas
poin di atas akan menjadi sangat efektif apabila perusahaan memiliki tools secara
teknologi bisa membantu melihat seluruh proses produksi dari awal sampai akhir.
Kalau berbicara tools berarti kita telah berbicara software sebagai alat bantu
dalam manajemen mutu yang disampaikan oleh Deming. Ada beberapa software
produksi yang dapat menyajikan laporan secara bertingkat/bertahap, yakni
keseluruhan seremoni produksi produk, sehingga software akan membantu secara
outopilot kegiatan produksi di perusahaan. Dengan menggunakan software
manufacturing, kegiatan produksi diharapkan sesuai dengan mutu yang diinginkan.
Semoga artikel ini menginspirasi.
*(Mary Walton, Deming Management at Works, Perige Books. NY. 1991)