Pada saat
ini masih banyak Perusahaan yang beroperasi tanpa didukung dengan sebuah sistem
yang baku. Mereka lebih banyak beroperasi berdasarkan kebiasaan apa yang sudah
mereka jalankan bertahun-tahun dan akhirnya menjadi sebuah kebiasaaan/ budaya
perusahaan tersebut. Tidak hanya terbatas dengan perusahaan dengan skala kecil,
perusahaan skala menengah dan besar pun masih ada yang belum memiliki System Operational yang baku dan dibakukan pula. Pada
umumnya juga perusahaan dengan tipe seperti ini semua system yang ada dan
berlaku disana ada dan dicatat dimasing-masing kepala para key person, dimana para key person mungkin sudah bekerja lama untuk
perusahaan ini.
Tetapi tidak semua perusahaan mengenyampingkan hal ini,
bahkan di beberapa dan umumnya perusahaan
besar mereka sudah memiliki sebuah
Departemen tersendiri yang khusus mengurusi System
Procedure Perusahaan
tersebut. Sedangkan untuk perusahaan skala kecil dan menengah fungsi System Procedure ini terafiliasi di dalam DepartemenAccounting atau ada juga yang dibawah Departemen Human Resources.
Memang idealnya System
Procedureditangani oleh sebuah Departemen tersendiri atau setidaknya ada
PIC khusus yang menanganinya, mengingat pekerjaan seorang System Procedure harus selalu melakukan review atas System yang sudah ada dan juga pengembangan Systemtersebut kedepannya.
Bilamana perkerjaan tersebut dirangkap oleh PIC tertentu maka hasilnya tidak
akan maksimal karena PIC tersebut pasti akan menyelesaikan dahulu pekerjaan
utamanya baru kemudian dia akan melakukan review system yang ada. Selain itu ada anggapan PIC
tersebut akan membuat system yang lebih menguntungkan departemennya
sendiri. Hal ini berbeda bilamana pekerjaan ini ditangani oleh PIC khusus,
seorang yang menjabat posisi System
Procedure harus mementingkan
sisi perusahaan danInternal Control, tidak memihak departemen tertentu
dalam menyiapkan suatu System
Prosedure. Ia harus berada di posisi tengah dan harus bisa menjadi seorang
mediator antar Departemen agar operasional perusahaan dapat berjalan dengan
lancar dan tentunya tidak mengeyampingkan fungsi dari Internal Control yang baik.
TANGGAPAN UMUM KARYAWAN AKAN SOP
Tambah Pekerjaan, terkesan dengan adanya SOP
pekerjaan administrasi akan semakin banyak. Tanggapan semacam ini bisa saja
benar bilamana cara-cara dan administrasi lama tetap dipertahankan dan ditambah
lagi dengan System baru pada SOP. Jadi seorang karyawan
akan melakukan 2 macam cara kerja untuk mencapai suatu tujuan. Sebaiknya
tinggalkan cara kerja lama dan beralihlah ke SOP yang sudah disetujui dan
disepakati bersama pengaplikasiannya.
SOP Kaku/ Sakleg/ tanpa kompromi sehingga menggangu operasional Perusahaaan, SOP memang
sudah dibuat baku atas kesepakatan bersama. Tetapi dalam pengaplikasiannya bisa
saja terbentur oleh Kebijakan dalam SOP tersebut, oleh karena itu dalam
pembuatan SOP tentunya Kita harus memikirkan pengecualian yang timbul bila
kebijakan dalan SOP tidak dapat dipenuhi dan biasanya sudah diatur didalamnya
penanggungjawabnya.
Kerja Takut Salah dan Tidak Percaya Diri, ada budaya di
kalangan para pelaksana bahwa semua aktivitas harus benar-benar sesuai dengan
SOP, sehingga bila diperlukan otorisasi maka dimintakan kepada semua pejabat
berwenang (tanggung renteng) padalah dalam SOP sudah dibuatkan Surat Keputusan
Otorisisi. Hal ini menjadikan alur proses dan waktu yang diperlukan untuk
pengananan menjadi panjang dan lama. Sebaiknya sifat seperti ini dihindari,
mengingat apa yang sudah disepakati bersama dalam SOP dapat menjadi acuan dalam
operasional.
NILAI POSITIF DARI SOP
Hal-hal positif yang dapat dirasakan dengan sudah
adanya SOP di Perusahaan diantaranya :
Aturan Main yang Jelas, Perusahaan
memiliki acuan operasional yang baku. Diharapkan aktivitas operasional akan
lebih lancar karena setiap karyawan menjalankan fungsinya masing-masing dan
mengetahui dengan jelas apa yang menjadi tanggungjawabnya.
Dokumen yang digunakan sudah Standard, sehingga memudahkan setiap karyawan
untuk mengingatnya. Terutama bila perusahaan tersebut besar dan memiliki banyak
anak perusahaan kemungkinan seorang karyawan yang dimutasi akan mudah untuk
beradaptasi.
Mencerminkan Perusahaan tersebut rapi dalam
administrasi yang efeknya akan mengangkat image dari perusahaan tersebut.
Langkah kedepannya akan mempermudah perusahaan dalam
memperoleh ISO (International Organization for Standarization)
FUNGSI DAN TANGGUNGJAWAB HEAD SYSTEM PROCEDURE
Sekarang marilah Kita lihat fungsi utama yang harus dijalankan
oleh seorang pemimpin Departemen System
Procedure:
Menyiapkan Anggaran Departemen,
Anggaran diperlukan dalam upaya untuk mewujudkan action plan Departemen
Merencanakan, mendesign,
mengimplementasikan System
Procedure yang akan dibuat.
Hal ini tentunya didahului dengan tahapan lainnya seperti survei, memahami
bisnis usaha, mempelajari kondisi saat ini, estimasi biaya, dan lain
sebagainya.
Memberikan penjelasan dan
menpresentasikan SOP yang dibuat. Kemampuan ini sangatlah penting terutama
dalam mengakomodasi kepentingan dari beberapa Departemen yang ada.
Memberikan masukan untuk
pengembangan System Perusahaan
Dapat bekerjasama dengan baik
sebagai team dengan semua Departemen dalam perusahaan.
ISI MANUAL SOP
Apa saja yang harus terdapat dalam sebuah Manual SOP,
mari Kita lihat satu persatu hal utama yang ada dalam sebuah SOP:
Persetujuan, Persetujuan disini dapat disesuaikan
dengan kondisi setiap Perusahaan. Siapa saja yang harus menandatangani SOP
tersebut.
Tujuan, untuk kepentingan apa SOP ini disiapkan
Definisi, Karena SOP ini bersifat umum bagi
semua orang, maka definisi menjadi hal penting yang perlu distandarisasi. Semua
pembaca SOP diharapkan memiliki satu pengertian yang sama untuk sebuah istilah
yang ada dalam SOP tersebut.
Kebijakan, Aturan main untuk sebuah system juga
perlu disiapkan untuk kelancaran pelaksanaan SOP tersebut.
Penjelasan Prosedur, yang dimaksud
penjelasan disini bisa ditungkan dalam beberapa macam bentuk, ada dalam bentuk
chart atau gambar, narasi, juklak (intruksi kerja sederhana). Hal ini bertujuan
agar mengakomodasi semua kebutuhan pembaca SOP tersebut.
Lampiran, dapat juga diberikan lampiran yang
berisi semua hal yang berhubungan dengan SOP tersebut, misalnya: contoh
formulir, contoh laporan, dan sebagainya.
TAHAPAN PEMBUATAN SOP
Apa saja yang perlu disiapkan dalam proses pembuatan
sebuah SOP. Tahapan umum yang harus diperhatikan adalah :
Bisnis Usaha, Pelajari dahulu apa bisnis usaha
perusahaan yang akan Kita buat SOP-nya. Cari informasi sejelas dan selengkap
mungkin.
Survei, Lakukan survei lokasi yang akan
disiapkan system-nya. Lakukan juga interview bila diperlukan.
Daftar Kebutuhan, List semua peralatan, hardware
dan software(bila ada), dan kebutuhan lainnya yang diperlukan.
Cost, hitung biaya yang akan dikeluarkan
untuk setiap kemungkinan system yang akan dijalankan
Pilih system terbaik yang akan dikembangkan. Pemilihan
dilakukan atas semua pertimbangan yang ada dari team pembuat SOP sendiri dan
diputuskan oleh pimpinan perusahaan.
Draft SOP, siapakan dan susun draft SOP, lakukan
pembahasan dengan team terakit, lakukan presentasi bila diperlukan. Penyiapan
draft ini didalamnya berisikan isi manual SOP seperti yang sudah dibahas
diatas, termasuk testing
(trial and error).
Persetujuan, Mintakan persetujuan SOP yang dibuat
sebelum diaplikasikan
IMPLEMENTASI SOP
SOP yang sudah mendapat persetujuan perlu dilakukan implementasi. Berikan arahan kepada pelaksana bagaimana mengimplementasikan system tersebut.
SOP yang sudah mendapat persetujuan perlu dilakukan implementasi. Berikan arahan kepada pelaksana bagaimana mengimplementasikan system tersebut.
Pelaksaan implementasi ini perlu didampingi oleh Team
pembuat SOP
REVIEW SOP
Sebuah SOP baru yang sudah dilakukan proses
implementasi perlu dilakukan review atas SOP tersebut minimal 1 (satu) tahun
atau pun kurang setelah SOP tersebut diimplementasikan.
Hal ini penting sekali mengingat system yang baru
dicoba terkadang timbul permasalahan baru yang tidak Kita prediksi sebelumnya
dan harus dengan cepat pula Kita selesaikan agar tidak menggangu operasional
perusahaan.
Selanjutnya review dapat dilakukan berkala sesuai
kebutuhan perusahaan.
SUKSES PENERAPAN SOP
Kesusksesan Perusahaan dalam mengaplikasian SOP
dipengaruhi oleh beberapa aspek, diantaranya :
Support Semua Departemen, Karena SOP
umumnya banyak aktivitas yang listas Departemen, maka seharusnya setiap Kepala
Departemen men-support penerapan SOP ini di Departemennya masing-masing.
Meberikan pengarahan dan intruksi kepada bawahannya untuk pengaplikasian SOP.
Komitment Pimpinan Perusahaan, Karena SOP ini
produk bersama yang disusun melibatkan seluruh lapisan golongan dalam
Perusahaan dan disetujui oleh para Pimpinan Perusahaan maka komitment para
Pimpinan di Perusahaan untuk tetap menjaga kelangsungan SOP Perusahaan
sangatlah penting dan menjadi kunci utama keberhasilan penerapan SOP. SOP
dibuat untuk dijalankan bersama dan tidak ada perlakukan spesial untuk karyawan
tertentu untuk tidak menjalankannya. Bila hal tersebut terjadi maka akan
dimasukan dalam hal pengecualian yang diatur pula pelaksanaanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar