Tampilkan postingan dengan label Agenda Training. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Agenda Training. Tampilkan semua postingan

Jumat, 24 Agustus 2012

7-DEGREES OF STRATEGIC TRADE MARKETING EXCELLENCE


Dalam artikel sebelumnya telah dibahas mengapa Trade Marketing merupakan ‘game-changer’ dalam situasi krisis yang pernah,sedang dan suatu saat akan kita hadapi lagi. Kini pertanyaannya, Trade Marketing seperti apa yang dapat menjadi ‘game changer’. Seperti telah saya kemukakan sebelumya, sudah terlalu banyak salah kaprah tentang ‘trade marketing’ ini.

Trade Marketing kini identik dengan sekelompok orang yang mengerjakan pekerjaan yang tidak dikerjakan oleh team (consumer) marketing dan team sales. Di beberapa perusahaan, trade marketing menjadi sekumpulan orang yang tugasnya melakukan administrasi atas kegiatan team sales yang menggunakan anggaran promosi. Disebagian tempat, dengan mendirikan departemen dan merekrut seorang Trade Marketing Manager, perusahaan beranggapan mereka sudah menjalankan Trade Marketing. Yang paling parah, Trade Marketing diidentikan dengan trade promotion, jadi kalau ditanya seberapa penting trade marketing, jawabannya : sangat penting, oleh karena itulah kami memberikan trade discount. OMG!

Bagi saya, seperti selalu saya kemukakan diberbagai kesempatan, lebih dari sekedar hal-hal remeh yang telah dikemukakan diatas, trade marketing haruslah menjadi ‘way of thinking’ dan ‘way of life’ bagi pelaku bisnis consumer goods, utamanya. Jadi bila kita hendak me-launch suatu produk baru, selain melakukan consumer study, sudah seharusnya kita juga melakukan shopper study. Jika kita melibatkan konsumen dalam proses pengambilan keputusan, sudah seharusnya juga kita melibatkan retailer dalam riset-riset kita dan pengambilan keputusan sesudahnya. Setidaknya meminta tanggapan mereka.

Karena itu juga seringkali dikatakan berlangsungnya aktivitas trade marketing di suatu perusahaan merupakan suatu evolusi. Di tahap awal trade marketing hanya berfungsi adminstratif, mendata, mencatat kemudian melaporkan penggunaan dana promosi oleh team sales. Tahapan berikutnya, trade marketing mulai memberikan ‘advis’ berdasarkan pengetahuan dan informasi yang mereka miliki (retail audit, consumer study). Kemudian di tahapan lebih lanjut, trade marketing mulai dilibatkan dalam aktivitas planning karena kombinasi pengetahuan mereka mengenai channel dan produk yang sudah lebih mumpuni. Pada puncaknya, trade marketing sudah merupakan bagian tak terpisahkan dari strategi perusahaan karena ‘shopper proposition’ sama pentingnya dengan ‘consumer proposition’.

Dalam kerangka berpikir yang lebih luas, trade marketing yang sudah tahap visioner menjadi jembatan penting integrasi strategi supplier/manufacturer dengan retailer. Dimana dalam tahap itu hubungan manufacturer/supplier dengan retailer sudah berada pada tahap ‘business alliance’ (strategic development), jauh dari sekedar ‘transactional’ (traditional selling) yang sangat bersifat jangka pendek.

Lalu seperti apakah trade marketing yang sebenarnya? Yang sejatinya trade marketing yang ‘excellent’ harus dibangun diatas fondasi yang kuat dan ditopang oleh eksekusi yang disiplin. Inilah yang sebut sebagai ‘the right to play’ dan ‘the right to win’. Memiliki ‘the right to win’ berarti strategi trade marketing Anda memiliki hal-hal yang diperlukan untuk mendominasi pasar. Ini berkaitan dengan apakah anda akan memenangkan persaingan dengan semua kompetitor anda. 
Untuk jelasnya, suatu produk tidak bisa menang di semua segmen, tapi dengan strategi yang tepat kita bisa memilih disegmen mana kita akan fokus berkompetisi. Di sisi lain, kita bisa memilih ceruk pasar tertentu di area tertentu. Jika ceruk pasar tersebut dapat dipertahankan (defensible), menarik dan menguntungkan (lucrative) dan kita memiliki hal-hal yang diperlukan untuk menang, maka kita dapat mendominasi segmen tersebut.

Dengan demikian jelaslah bahwa memiliki ‘the right to win’ berarti tidak ada kompetitor yang mampu memberikan lebih baik dari apa yang dapat anda tawarkan ke retailer. Ini berarti produk anda menjadi yang pertama muncul di benak retailer jika mereka membutuhkan sesuatu yang berkaitan dengan produk/kategori yang anda miliki/kuasai.

Tapi cukupkah hanya memiliki ‘the right to win’? Banyak perusahaan kemudian terjebak disini. Dengan anggaran trade promotion yang mereka miliki, fokus kegiatan trade marketing kemudian adalah pada aktivitas-aktivitas bersama retailer dan karena tanpa didukung fondasi yang kuat maka aktivitas tersebut berkisar tidak jauh dari pemberian discount, cash-back, purchase with purchase, itu saja. Padahal kita tahu, konsumen tidak kemudian meningkatkan konsumsi susu dari 2 gelas per hari menjadi 4 gelas per hari hanya karena kita memberikan discount 25%. Tidak juga orang yang sebelumnya tidak minum susu lalu berubah menjadi peminum susu hanya karena kita memberikan cash-back 25%. Fondasi inilah yang disebut sebagai ‘the right to play’. 

Pertanyaan muncul kemudian, apakah dengan tanpa memiliki ‘the right to play’ lalu kita tidak bisa ‘menang’? Jawabannya: bisa. Ini yang kemudian menjadi senjata bagi mereka para penganut ‘short-termism’, para pengejar tujuan jangka pendek. Yang penting dalam satu-dua tahun saya sukses, saya segera dipromosikan, resikonya menjadi tanggungan penerus saya. Familiar dengan hal ini?

Jadi, ini memang pilihan. Membenahi fondasi (the right to play) yang memang perlu effort khusus dan makan waktu, atau langsung kerjakan segala macam promosi untuk mengejar target penjualan, meskipun tahu akibat yang ditimbulkannya. Mulai dari menumpuknya stok di rak, di gudang toko, gudang distributor, gudang kita sendiri. Barang dalam jumlah besar mendekati ‘expired date’nya. Produk didistribusikan di channel atau area yang bukan targetnya. Sampai turunnya market share secara perlahan namun pasti. Karena itu tak perlu jauh-jauh mencari ‘pembunuh’ brand anda, mereka ada disekitar anda, didalam perusahaan anda sendiri.

Lalu tahapan apa saja yang dikelompokkan sebagai ‘the right to play’ atau fondasi dari ‘excellent strategic trade marketing’? Yang pertama adalah daftar registered outlet, kemudian channel classification dan outlet data-base, yang ketiga adalah route-to-market analysis dan yang keempat channel strategy. Keempat hal ini wajib dimiliki sebelum kita dapat membangun strategi trade marketing yang paripurna. 

Tiga tahapan berikutnya dikelompokkan kedalam ‘the right to win’ adalah optimisasi key driver (assortment, merchandising, harga jual retailer dan in-store promotion), eksekusi di toko (winning execution in the winning stores) dan ‘profitable growth through winnning in shelves’. Anda dapat menjalankan ketiga tahapan ini tanpa keempat fondasi diatas, namun prosesnya ‘painful’ karena belum tentu sesuai kepentingan satu channel/area dengan channel/area yang lain, tidak sesuai dengan ‘brand strategy’ dan hasilnya tidak akan bertahan lama (not sustainable). 

Ketujuh tahapan inilah yang saya sebut sebagai ‘The Seven Degrees of Strategic Trade Marketing Excellence’. Dalam artikel-artikel berikutnya akan kita bahas satu per satu tahapan tersebut. In the meantime, sudah seperti apakah trade marketing dijalankan di tempat anda?

Minggu, 22 Juli 2012

TRAINING MARATON "KIAT SUKSES MENGELOLA KANTOR CABANG"


Bulan Mei, Juni dan Juli  Groedu International consultant telah melatih jajaran dari SDM Signora untuk menyongsong pembukaan kantor cabang sebanyak 50 lokasi. Kini, baru 25 cabang yang berdiri. Sampai dengan 5 tahun ke depan Signora mengharapkan kantor cabang sebanyak 50 lokasi berdiri. Persiapan yang sungguh-sungguh dengan memberikan pelatihan pada para calon pimpinan kantor cabang adalah wujud komitmen Signora akan rencana masa depan perusahaan disamping untuk menyosong tahun 2015, dimana persaingan semakin ketat dan dibutuhkan sumber daya yang semakin terlatih, baik dibidang penjualan dan managerial skill. Video clip ini adalah gambaran, suasana dan komitmen pada SDM Signora dalam menyambut tantangan pekerjaan yang semakin berat. Go Signora, selamat dan sukses!


Senin, 19 Maret 2012

SEMINAR DAN WORKSHOP 2 HARI TEKNIK JITU MENULIS DAN MENERBITKAN KARYA ANDA


“Pelatihan menulis menggunakan metode Mind Map, Formula 10-4-4-2, Tabel Leonardo Da Vinci dan Table kata benda acak”

Disampaikan oleh:
Frans M. Royan, penulis lebih dari 40 buku manajemen/ marketing/ distribusi yang diterbitkan oleh penerbit-penerbit berskala nasional.
Adi Kusrianto, penulis lebih dari 90 buku berbagai genre yang diterbitkan oleh penerbit-penerbit berskala nasional sejak tahun 90an.


Pada saat ini perbukuan Nasional berkembang pesat dengan munculnya berbagai penerbit yang tidak hanya didominasi penerbit besar. Konon buku-buku yang dihasilkan anak-anak Negeri sudah banyak yang diterbitkan di luar negeri di samping Negara sendiri. Inilah peluang yang cukup baik dalam mendulang penghasilan, selain bisa menyalurkan minat di dalam bidang tulis menulis. Informasi terakhir, orang tidak perlu harus bekerja di kantor untuk mendapatkan penghasilan, tetapi dengan kemampuannya menulis seseorang sudah bisa menghidupi dirinya sendiri dengan aktif menulis. Informasi ini tentunya sangat menarik bagi generasi muda dan para pensiunan yang memiliki minat dibidang tulis menulis untuk segera memfokuskan diri dan meraih peluang yang terbuka tersebut! Bagi para pendidik seperti dosen, keterampilan menulis juga merupakan bekal untuk menambah kredit poin, terutama untuk buku-buku yang diterbitkan ber-ISBN sampai ke jenjang profesor.
Selain itu keterampilan menulis ternyata dapat memberikan peluang baru di bidang karier seperti sebagai pembicara seminar, celebriti, pengamat, pakar ilmu tertentu, Internet marketer, dosen atau  guru. Keterampilan menulis ternyata juga dipandang sebagai media untuk personal branding yang ampuh di depan public, selain menambah nilai keprofesionalitasan penulisnya. Selain itu menulis adalah merupakan jalan cepat menuju menjadi popular/ terkenal. Siapapun baik pejabat, manager, birokrat, selebrities, dosen, serta lainnya menjadikan menulis sebagai cara menjadi personal yang populer dan hebat!
Namun sayangnya skill ini tidak banyak yang mengajarkan sehingga para peminat tulis menulis harus belajar secara otodidak. Belajar secara otodidak tentunya membutuhkan waktu yang cukup lama selain situasi trial & error yang semakin berkepanjangan. Serta biaya yang cukup besar dan peluang berhasilnya yang kecil, dan  tidak secepat dan seprofesional kalau kita belajar dari seorang ahli dalam tulis menulis. Selain itu para penulis otodidak sering mengalami kegagalan karena tidak tahu kemana harus menyalurkan hasil karyanya, dan mereka akhirnya harus  memilih mundur atau berhenti menulis karena tidak paham dengan cara menerbitkan buku-bukunya.
Nah, untuk mengatasi semua itu maka hadirilah pelatihan menulis yang langka yang disajikan oleh 2 orang narasumber yang telah menulis 40 judul buku pemasaran, keuangan, kewirausahaan dan 90 buku computer, grafis dan humaniora yang diantaranya menjadi buku best seller. Pada pelatihan yang diselenggarakan 2 hari ini para peminat tulis menulis akan difasilitasi dan diberikan informasi seluas-luasnya berbagai hal yang berkaitan dengan teknik menulis dan bagaimana menyalurkan hasil karyanya. Maka jaga tanggal kapan diselenggarakan dan ikutilah serta buktikan bahwa anda akan bisa menjadi penulis professional dengan hasil karya best seller. Serta hal yang paling spektakuler anda bisa menulis bersama fasilitator sehingga nama besar fasilitator bisa mengangkat nama anda sebagai penulis Nasional.


Apa yang didapat dari pelatihan ini?
Para peserta Pelatihan akan mendapatkan pengetahuan teknik-teknik menulis yang unik dan cepat, persiapan mendapatkan royalty 80-100 Juta /tahun, serta berbagai informasi menerbitkan buku secara Nasional.

Hal yang akan dibedah dalam pelatihan ini :
1.     Bagaimana mendapatkan penghasilan dari menulis.
2.     Mengubah paradigma kalau menulis membutuhkan bakat.
3.     Bagaimana mengawali menulis.
4.     Mendesain Naskah 100 halaman.
5.     Mendesain naskah menggunakan Mind map.
6.     Mendesain naskah menggunakan tabel Leonardo da Vinci.
7.     Mendesain naskah menggunakan kata benda acak.
8.     Memilih judul dan sub judul buku best seller.
9.     Memilih topik berdasar 9 elemen topik penting.
10.  Melakukan riset Judul buku dengan rating ”keyword” tertinggi di google.
11.  Time table menulis.
12.  Alur Naskah Hingga Menjadi Buku
13.  Pertimbangan dari Titik Pandang Redaksi
14.  Pertimbangan dari Titik Pandang Pemasaran
15.  Pertimbangan dari Titik Pandang Produksi
16.  Kelengkapan Naskah
17.  Prosedur Bagaimana Menerbitkan Tulisan
18.  Cara memasarkan Naskah.
19.  Mengajukan Proposal Naskah
20.  Hal-hal yang Menyebabkan Naskah Ditolak
21.  SPP & Royalty.
22.  Mendaur naskah lama untuk diterbitkan kembali.
23.  Karier ikutan sebagai penulis.
Workshop:
  1. Mengenal Anatomi Buku
  2. Mengenal Teknik Pengutipan (tulisan orang lain)
  3. Memasukkan Naskah kedalam Template Buku
  4. Menyusun Daftar Isi Buku secara otomatis (tanpa harus mengetik ulang dan mencocokkan nomor halaman pada daftar isi)
  5. Memberikan nomor gambar secara otomatis
  6. Menyusun Index secara otomatis
Mengenal Bisnis Penerbitan dan Jasa Literary Agent
  1. Mengenal Teknik Menjual Naskah
  2. Apa yang terjadi setelah buku Anda terbit
  3. Bagaimana Peredaran buku Anda setelah terbit
  4. Menerbitkan buku melalui Literary Agent

Mengapa pelatihan ini harus diikuti?
1.     Belajar langsung dari Penulis yang telah berkarya sebanyak 40 buku dan diterbitkan di Gramedia Putaka Utama, Elex Media Kompuntindo, Grasindo, Andi, Kanisius, serta lainnya.
2.     Belajar dari penulis buku komputer dan humaniora yang bukunya telah diterbitkan sebanyak 96 judul di Elexedia Kompuntindo, Grasindo, Penerbit Andi dan Penerbit Indah.
3.     Mendapatkan materi presentasi dalam bentuk hard copy dan soft copy.
4.     Peserta bisa menulis bersama dengan fasilitator atau mendapat bimbingan langsung dari penulis.
5.     Pengetahuan dan peluang mendapatkan penghasilan yang belum diajarkan dimanapun.

Fasilitator :

Frans M. Royan, SE, MM
(Managing director Groedu International Consultant & Trainer)
Memiliki pengalaman sebagai praktisi selama 24 tahun di 8 perusahaan dengan industry berbeda. Consultant beberapa perusahaan, dosen dan penulis 40 buku pemasaran dan kewirausahaan praktis.

Adi Kusrianto, Bsc.Text, SE
(Dosen, Penulis 96 buku dari berbagai genre, Associate Editor & Literary Agent)
Memiliki segudang pengalaman, dari komikus, illustrator majalah, pelukis, penulis naskah dan sutradara drama radio, manager perusahaan industri selama 23 tahun, menulis buku di Gramedia Publishers sejak 1994.

Metode dan Agenda Pelatihan :
  1. Pelatihan akan dibagi menjadi 8 sesi @ 1,5 jam dalam 2 hari Sabtu dan Minggu ditambah sesi diskusi pada hari Minggu di minggu berikutnya setelah mengikuti seminar/ workshop.
  2. Pelatihan dilakukan secara interaktif dan menulis secara langsung.
  3. Pelatihan menggunakan LCD & sound Sistem dan kelas ber AC.
  4. Metode Quantum learning (Video, Tanya Jawab, praktek menulis)
  5. Peserta membawa Note Book/Netbook. 

Fasilitas 
·       Makan siang, Snack, seminar kit & certifikat.


Waktu dan Tempat :
Gedung Universitas Ciputra, UC Town, Citraland, Surabaya, (terletak disebelah kanan Ciputra Waterpark).
Sabtu dan Minggu Tanggal 14 – 15 April, 2012

Investasi
Rp. 500.000,-  untuk umum
Rp. 200.000,-  untuk mahasiswa dan dosen dan staf Universitas Ciputra
Biaya termasuk seminar kid, lunch box, dan snack selama dua hari.

Pendaftaran dan Kontak 
Cristina, Universitas Ciputra. nana@ciputra.ac.id;  031-745 1699 pesawat 2035. 
Adi Kusrianto, adikusrianto@gmail.com, 0816 545 7187
Frans M. Royan,  frans.masmedia@gmail.com, 0818 521 172
Pendaftaran paling lambat Rabu 11 April 2012.


Rabu, 21 Desember 2011

Profile Frans M. Royan, SE, MM



1.     Pendidikan S1 UNTAG Surabaya dan S2 UPN Veteran Surabaya.
2.     Praktisi Sales & Marketing di 8 perusahaan dengan industri berbeda. Antara lain :
PT. Nojorono – Kudus (Rokok Class Mild), PT. Sinde Budi Sentosa – Jakarta (Larutan Penyegar Kaki Tiga), Sales Associate ERA Property, PT Softness Indonesia Indah–Surabaya (Pembalut Wanita & Sanitary Napkind), PT. Caraka Purnama Abadi - Pasuruan (Baby Diapers) dan PT. Primarasa Food Industry-Surabaya  (Bumbu Masak), PT. Zensei Indonesia - Surabaya (Baby Diapers & Sanitary Napkind) dan PT. Masmedia Buana Pustaka (Penerbitan buku & cetakan).  Karier dimulai dari Sales executive sampai dengan Marketing Director.
3.     Trainer dan consultant, dan beberapa perusahaan pengguna jasanya:
PT. Krakatau Steel (Persero), PT. Sinar Meadow International, PT. Unza Vitalis, Yamaha Surabaya, Petro Kimia Gresik, PT. Indosat, PT. Danone Biskuit Indonesia, PT. Andalan Prima Indonesia, PT. Aneka Andalan Asia, PT. Aneka Isolasi & PT. Anis Jaya Raya,  PT. Jamu Agung Sejahtera, PT. Saka Sukses Sentausa, PT. Necessity Indonesia, etc.
4.     Ketua Juri Regional Marketing Award Axioo 2009 Jakarta, Bandung dan Makasar.
5.     Penulis 40 buku Best seller ”Sales dan Marketing” yang ditrebitkan Gramedia, Elexmedia, Andi, Effar, Kanisius dan JP. Book.
6.     Dosen tidak tetap Fakultas Bisnis & Ekonomika UBAYA (Universitas Surabaya), mengampu  materi kuliah : Managemen Penjualan, Management Pemasaran Jasa & Ritel Management.
7.     Managing Director Groedu International Consultant sampai sekarang.

Kamis, 10 November 2011

DISTRIBUTORSHIP MANAGEMENT UNTUK PUBLIC (BATH -2) 10 DESEMBER 2011 DI JAKARTA


Keluhan yang sering terjadi atas kerjasama penjualan lewat distributor oleh principal adalah rendahnya penjualan. Sementara itu distributor sering mengeluh profit yang diperoleh sangat minim, sedangkan principal terus berupaya agar distributor memiliki kinerja prima. Problema ini tidak pernah kunjung berhenti sebelum masing-masing mengetahui peran masing-masing secara mendalam.
Sementara itu sukses pemasaran suatu produk selain terletak pada banyaknya produk yang dibuat dan adanya support marketing oleh produsen, sebenarnya terletak juga di pundak distributor, bagaimana distributor bisa menjualnya, di saat daya beli konsumen menurun sekalipun. Distributor bisa exis bersama principal berpuluh-puluh tahun, kuncinya karena distributor bisa menerjemahkan kemauan principal. Tidaklah mudah mengikuti kemauan principal kalau distributor tidak memiliki manajemen yang cukup baik. Terutama Distributor yang berangkat dari trader (pemilik toko) sehingga dalam kerjasama dengan principal, distributor menganut manajemen toko, untuk meningkatkan penjualan tentunya principal menginginkan manajemen distributor cukup baik. Saat ini Principal juga berusaha membantu memperbaiki distributor trader menjadi distributor profesional. Inilah tantangan principal dan sekaligus peluang bagi trader (pemilik toko) untuk mengembangkan distributornya menjadi lebih baik. Namun apa yang dilakukan principal belum cukup memadai karena keterbatasan Sumberdaya principal. Sedangkan kesadaran untuk membantu memperbaiki kinerja distributor belum semua principal siap.
Nah, untuk membantu dan menjawab kekurangan principal dalam upaya memperbaiki kinerja distributor, maka ”Workshop Distributorship management” dengan tajuk ”Tingkatkan penjualan principal-distributor, Tingkatkan profit distributor, dan menekan Shrinkage distributor” akan sangat membantu principal dalam rangka memperbaiki kinerja distributor terutama di segi peningkatan penjualan dan profit distributor.

Pada workshop ini peserta akan belajar mengenai:
Pendahuluan Distributorship management
 Konsep Pemasaran dan strategi distribusi distributor
 Model-model Multy Distributor
 Latar belakang kerja sama Principal dan distributor
 Prospek Bisnis distributor.
 Orientasi principal dan distributor dalam penjualan.
Sales Force Management Principal Vs Distributor
 Aplikasi Key performance indicator sales force
 Sistem remunerasi Sales force
 Reward & Punisment sales force
 Daya tarik dan alasan pemberian insentif sales force
Maksimalisasi penjualan Distributor melalui Sales Territory management
 Element sales territory management
 Jenis Channel Distribusi
 Mendesain Rute kunjungan
 Menghitung beban kerja sales force
 Sales Territory Vs Sales Prosses.
Strategi Distributor kelola pelanggan.
 Bagaimana menangani komplain.
 Memaksimalkan inti CRM ( Customer Relationship management)
 Mengukur kinerja distributor melalui Key Performance Indicator (KPI)
 Aplikasi dan contoh KPI distributor.
Menekan Shrinkage dan meningkatkan profit Distributor.
 Biaya-biaya distributor dan pengelompokannya.
 Sebab-sebab shrinkage dan cara mengatasinya.
Mengelola Account receivable (AR) Sales Force Distributor.
 Status Piutang penjualan.
 Kelola AR melalui audit lapangan.
 Problem setelah audit lapangan.
 Penyebab piutang penjualan bermasalah.
 Performance dan tanggung jawab sales force.
 Mencegah piutang Bad debt.

Kamis, 22 Juli 2010

TOKO SEBAGAI RANTAI DISTRIBUSI






Pada saat ini persaingan pemasaran produk semakin ketat. Rantai distribusi paling akhir yang menjadi sapi perah adalah para Toko pengecer. Di Toko pengecer inilah produsen berusaha semaksimal mungkin memberdayakan, baik selling in dan selling out. Tapi sayang sampai hari ini para Toko pengecer ini, terutama yang masih tradisional hidupnya kembang kempis oleh desakan toko modern yang semakin bertebaran. Sementara toko modern telah memiliki pengetahuan cukup baik mengenai berbagai hal seperti merchandising, visible dan availabale, display, serta berbagai istilah yang mendorong impulse buying. Para pengelola toko pengecer tidak tahu dan sadar kalau apa yang selama ini didorong bahkan setengah dipaksakan agar produk-produk dipajang di etalse dan rak adalah wujud mengatasi perang berkepanjangan dalam memasarkan produk.
Belum lagi layanan yang diberikan para pengecer tradisional, amat berbeda dengan toko modern. Kondisi ruangan, udara dalam ruangan, keharuman ruangan dan suara di dalam ruangan kondisi lebih baik di toko modern. Toko pengecer juga belum memahami bahwa hubungan dengan supplier sangat penting untuk perkembangan toko. Mereka menganggap bisa jualan kalau bisa jual murah. Mereka mengganggap bahwa sekarang ini sudah tidak bisa bersaing dengan para toko modern. banyak sekali keluhan dan keputusasaan mereka yang tercermin dari wajah-wajahnya. Oleh sebab itu ketika Petro Kimia mulai membina mereka dengan memberikan pelatihan agar usaha mereka bisa maju, berkembang dan meraih penjualan yang cukup baik. maka mereka dengan antusias mengikuti pelatihan itu, meskipun durasi latihan 6 jam sehari selama 3 hari, dari mereka tetap semangat. SEKARANG PERTANYAANNYA, SIAPA YANG MAU PERDULI TERHADAP PENGEMBANGAN TOKO ECERAN MEREKA. MANA PRODUSEN DAN SUPPLIER YANG MEMASOK TOKO PENGECER TERSEBUT. TIDAKAH TERSENTUH HATINYA UNTUK MENINGKATKAN PENGETAHUAN DAN SKILL MEREKA AGAR BISA TETAP MENJADI RANTAI DISTRIBUSI YANG PALING AKHIR.
KAMI MENGUNDANG PERUSAHAAN-PERUSAHAAN SEPERTI : UNILEVER, WING SURYA, HM. SAMPOERNA, DANONE, KRAF, GARUDA FOOD, P&G, PT. SOFTEX INDONESIA, SERTA PERUSAHAAN LAINNYA UNTUK BANTU MEREKA AGAR MEREKA TETAP SURVIVE DI TENGAH GELOMBANG PERSAINGAN YANG BEGITU DAHSYAT!!!

Senin, 10 Mei 2010

IN HOUSE TRAINING DI PT. UNZA VITALIS





Dalam kesuksesan sebuah Perusahaan ternyata mengelola proses dengan benar sangat menentukan keberhasilan. Sering perusahaan melupakan ini, bahkan perusahaan lebih banyak menuntut hasil dibanding berbenah dalam proses. Saya ucapkan selamat pada PT. Unza Vitalis yang telah mengelola prosesnya dengan baik. Bukti nyata Per...usahaan ini adalah berbenah pada team sales Forcenya dengan selenggarakan pelatihan Distriubutorship management pada Konvensi Nasional yang di Hadiri 200 orang. Selamat Mr Tjoa Hock Wie & team.

Kamis, 04 Maret 2010

AGENDA IN HOUSE TRAINING, WORKSHOP & SEMINAR

AGENDA PUBLIC SEMINAR/WORKSHOP BULAN DESEMBER

JAKARTA
Topik : Distributorship management
Tempat : Hotel Ibis - Jakarta
Jadwal : 10 Desember 2011
Durasi : 6 Jam ( 09.00 - 17.00 WIB)
Pembicara : Frans M. Royan, SE, MM
Investasi : Rp1.750.000.-
Early bird : Rp 1.500.000,-


BANDUNG
Topik : Distributorship management untuk Bisnis Pulsa
Tempat : Hotel Aston -Bandung
Jadwal : 17 Desember 2011
Durasi : 6 Jam ( 09.00 - 17.00 WIB)
Pembicara : Frans M. Royan, SE, MM
Investasi : Rp1.750.000.-
Early bird : Rp 1.500.000,-


AGENDA IN HOUSE TRAINING "YOUNG THE PROFESIONAL DEVELOPMENT PROGRAM"

Topik : Retail Management
Tempat : SSC Togamas Petra - Pucang Anom Surabaya
Jadwal : Maret- April (16 x pertemuan)
Durasi : 2 Jam (09.00-11.00 WIB)
Trainer: Frans M. Royan, SE,MM, Jenu Widjaja Tanjung, SE,MM,CPM (Asia),
Roy Kurniawan,ST,MM,CPM (Asia), Intarlegabudi,SE
Investasi: Rp 1.500.000,-


Topik : Sales management
Tempat : SSC Togamas Petra - Pucang Anom Surabaya
Tanggal: Maret - April ( 16 x pertemuan)
Durasi : 2 Jam (09.00-11.00 WIB)
Trainer: Frans M. Royan, SE,MM, Jenu Widjaja Tanjung, SE,MM,CPM (Asia),
Roy Kurniawan,ST,MM,CPM (Asia), Intarlegabudi,SE, Drs.Syachrani Said.
Investasi: Rp 1.500.000,-

AGENDA " PROFESSIONAL DEVELOPMENT PROGRAM"

Topik : Partnership Professional selling
Tempat : SSC Togamas Petra - Pucang Anom Surabaya
Tanggal: Maret - April ( 8 x pertemuan)
Durasi : 2 Jam ( Jumat & Sabtu - 13.00-15.00 WIB)
Trainer: Frans M. Royan, SE,MM, Jenu Widjaja Tanjung, SE,MM,CPM (Asia),
Roy Kurniawan,ST,MM,CPM (Asia), Intarlegabudi,SE, Drs.Syachrani Said.
Investasi: Rp 600.000,-

Topik : Sales Supervisory Effectivly
Tempat : SSC Togamas Petra - Pucang Anom Surabaya
Tanggal: Maret - April ( 8 x pertemuan)
Durasi : 2 Jam ( Selasa & Kamis - 18.30-20.30 WIB)
Trainer: Frans M. Royan, SE,MM, Jenu Widjaja Tanjung, SE,MM,CPM (Asia),
Roy Kurniawan,ST,MM,CPM (Asia), Intarlegabudi,SE, Drs.Syachrani Said.
Investasi: Rp 800.000,-

Buruan daftar isi kelas maksimum : 20 Orang

Hubungi : Frans ( 0818521172), Bintari (081553310652)------------------------